Menteri Kesehatan Nila F Moeloek berkomitmen melakukan reformasi kesehatan
untuk menjamin seluruh masyarakat mendapatkan hak yang sama dalam pelayanan
kesehatan. Implementasinya dengan program Indonesia Sehat dan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
“Organisasi kesehatan dunia WHO gunakan istilah reformasi kesehatan. Di
Indonesia dengan Indonesia Sehat. Guna mencapai terwujudnya masyarakat sehat,
mandiri, dan berkeadilan. Program pertama Health Coverage supaya masyarakat
yang menderita miskin tak makin miskin dengan Jaminan Kesehatan Nasional,”
jelasnya dalam Seminar dan Lokakarya Kesehatan di Kampus Universitas Indonesia
(UI) Depok, Kamis (20/4).
Nila menyebutkan sejumlah masalah kesehatan di Indonesia terdiri dari
gabungan masalah Angka Kematian Ibu (AKI), anak kurang gizi, angka penyakit
menular seperti HIV/AIDS, TBC dan malaria yang tak terkendali. Belum lagi dalam
satu dekade terakhir makin berat terjadinya penyakit tak menular seperti
diabetes, hipertensi, dan gagal ginjal.
“Satu dekade ini makin berat penyakit tak menular yang menyerang semua
kalangan. Strata ekonomi paling rendah punya prevalensi paling banyak. Ini
paling banyak habiskan biaya APBN sebesar 30 persen di rumah sakit,” papar
Nila.
Perubahan promosi kesehatan dilakukan dengan penyediaan air bersih, rumah
layak huni, batasi konsumsi lemak, garam, dan gula serta menekan jumlah
perokok. Kampanye Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga terus dilakukan.
“Reformasi bidang kepemimpinan dan tata kelola. Keharmonisan antara pemerintah
pusat dan daerah,” tegasnya.
Nila menambahkan tindakan pencegahan penyakit diperlukan dengan dibagi
menjadi tiga strata layanan kesehatan yaitu primer, sekunder, dan tersier.
Masyarakat diminta untuk datang ke dokter layanan primer terlebih dahulu di
fasilitas kesehatan pertama seperti klinik dan puskesmas.
“Layanan primer yaitu kontak pertama pasien dalam rangka pencegahan
penyakit. Sekunder yaitu layanan spesialistik dan tersier layanan
subspesialistik. Sekunder dan tersier dilakukan di rumah sakit. Sehingga sistem
rujukan berjenjang ini bisa efektif dilakukan,” tutupnya.
Sumber : http://kesmas-id.com/
0 comments:
Post a Comment