Dinas Kesehatan Kota Pontianak, mengumpulkan para tokoh masyarakat dan
kader posyandu untuk pertemuan dengan Sekjend Kemenkes RI dalam rangka
sosialisasi mengenai Implementasi Program Indonesia Sehat Melalui Pendekatan
Keluarga.
Kepala Dinkes, Sidiq Handanu, menyebutkan perlunya diundang masyarakat
tersebut karena memang ini strategi yang dilakukan dalam meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui pendekatan keluarga.
“Ini berkaitan dengan suatu pendekatan dalam membangun kesehatan keluarga
di Indonesia termasuk Pontianak. Ini merupakan pendekatan baru dalam membangun
kesehatn masyarakat yaitu dengan pendekatan keluarga,” ucap Handanu, Senin
(3/4/2017).
Dijelaskan Handanu, dengan adanya pendekatan keluarga tersebut, Itu artinya
setiap keluarga akan di identifikasi mengenai faktor-faktor yang menyebabkan
dan mempengaruhi derajat kesehatannya.
“Itu ada 12 indikator keluarga sehat kalau ditingkat nasional. Namun untuk
di Pontianak kita tambahkan menjadi 17. Kita tambahkan lima indikator lokal,
terutama yang masih menjadi perhatian serius,” tambahnya.
Kadiskes tersebut menambahkan dalam menjalankan ini juga bersama-sama guna
memberikan tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama
oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Dijelaskan, penyelenggaraan program Idonesia sehat dilakukan dengan
pendekatan keluarga dan ditetapkan 12 indikator utama sebagai penanda status
kesehatan sebuah keluarga. Indikator-indikator sebagai penanda status kesehatan
keluarga tersebut adalah pertama, keluarga mengikuti program keluarga
berencana.
Selanjutnya, ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan.
Ketiga, bayi mendapat imunisasi dasar lengkap.
Keempat, bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif. Kelima, balita
mendapatkan pemantauan pertumbuhan. Keenam, penderita tiberculosis paru
mendapatkan pengobatan sesuai standar.
Ketujuh, penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur.
Kedelapan, penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan. Kesembilan, anggota tidak ada yang merokok.
Kesepuluh, keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional.
Kesebelas, keluarga memupunyai akses sarana air bersih, dan kedua belas,
keluarga menggunakan jamban sehat
Sedangkan indikator yang ditambahkan oleh Kota Pontianak satu diantaranya,
keluarga bebas jentik, cuci tangan pakai sabun, sikat gigi dengan benar,
pemeriksaan kehamilan, dan pengobatan diabetes.
Ia juga menjabarkan teknis lapangan mengenai hal tersebut dimana setiap
keluarga akan didatangi petugas yang sudah terlatih, berasal dari perguruan
tinggi dan lulusan perguruan tinggi bidang kesehatan.
“Kita akan menanyai mengenai indikator keluarga sehat tersebut dan
memberikan penyuluhan dan motovasi. Misalnya kalah ia ada bayi apakah
setiap bulan selalu ditimbang dan sudahkah diberi imunisasi. Kemudian data yang
ada akan dievaluasi,” ucapnya.
Sedangkan untuk tenaga yang akan diturunkan Handanu, sebut setiap Puskesmas
minimal ada 10 tenaga survey tersebut.
Saat ini dikatakannya sebetulnya indikator yang ada untuk Kota Pontianak
sudah diatas rata-rata dan memang harus terus ditingkatkan lagi.
“Ada beberapa yang harus didorong lagi, seperti keluarga bebas jentik,
kebiasan merokok,” pungkas Handanu.
Sumber : http://kesmas-id.com/
0 comments:
Post a Comment